 |
| Selamat Hari Anak Nasional |
Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN) sebagai momentum penting untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa mengenai hak, perlindungan, dan masa depan anak-anak. Tahun 2025, Hari Anak Nasional kembali dirayakan dengan semangat baru yang lebih inklusif, inovatif, dan berorientasi pada masa depan.
Tahun ini, tema Hari Anak Nasional adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Tema ini menegaskan pentingnya peran perlindungan terhadap anak dalam menciptakan generasi penerus yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan zaman. Anak-anak bukan hanya bagian dari masa depan, tetapi mereka juga adalah bagian penting dari masa kini.
Di tahun 2025, berbagai tantangan global dan nasional terus berkembang. Kemajuan teknologi, perubahan iklim, serta dinamika sosial-politik memiliki dampak langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuh kembang anak-anak. Oleh karena itu, peringatan Hari Anak Nasional menjadi lebih dari sekadar seremoni-ia menjadi ajang refleksi, aksi nyata, serta komitmen kolektif semua pihak terhadap kesejahteraan anak.
Sejarah Hari Anak Nasional
Hari Anak Nasional ditetapkan pertama kali melalui Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 1984, yang menetapkan tanggal 23 Juli sebagai hari peringatan nasional bagi anak-anak. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
Peringatan ini menjadi wadah penting untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya hak-hak anak, perlindungan terhadap kekerasan, serta pemenuhan kebutuhan dasar mereka, baik secara fisik, emosional, maupun psikologis. Sejak saat itu, setiap tahun berbagai kegiatan dilakukan oleh pemerintah, organisasi masyarakat, sekolah, hingga komunitas lokal dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
Makna Hari Anak Nasional 2025
Tahun 2025 menjadi momentum khusus karena Indonesia memasuki era transformasi digital yang semakin dalam. Anak-anak generasi Alpha kini tumbuh dalam lingkungan serba cepat, terhubung secara global, dan memiliki akses informasi yang luas. Namun, kemajuan ini juga membawa risiko tersendiri. Paparan terhadap konten negatif, ketimpangan akses, hingga ancaman kekerasan siber menjadi perhatian utama.
Makna Hari Anak Nasional tahun ini tidak hanya terfokus pada perlindungan fisik, namun juga perlindungan mental dan digital. Kampanye literasi digital, edukasi keamanan daring, dan promosi kesehatan mental menjadi bagian integral dari rangkaian kegiatan HAN 2025.
Selain itu, tahun ini juga ditandai dengan upaya penguatan sistem perlindungan anak berbasis komunitas. Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mendorong pembentukan Satuan Tugas Perlindungan Anak di tingkat desa dan kelurahan, serta optimalisasi Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di berbagai daerah.